BAB.3 DINAMIKA LITOSFER
D. BENTANG LAHAN BERDASARKAN KETINGGIAN
Kita
mengetahui bahwa permukaan bumi selalu mengalami perubahan , baik yang di
sebabkan tenaga eksogen maupun tenaga endogen. Perubahan bentuk permukaan bumi
tersebut menyebabkan adanya daerah yang tinggi dan dearah yang rendah.
Berdasarkan tinggi rendahnya suatu wilayah , bentang lahan di permukaan bumi
dapat dibedakan atas dataran rendah, dataran tinggi, bukit, lembah, gunung, dan
pegunungan.
1.
Dataran
Rendah
Dataran
Rendah merupakan bagian permukaan bumi dengan ketinggian 0 – 500 meter di atas
permukaan laut. Dataran rendah pada umumnya mempunyai relif yang relatif datar
dengan suhu udara 200C – 300C. Selain itu, tanah di
dataran rendah subur karenan merupakan wilayah pengendapan. Karena di dukan
ketersediaan air yang cukup , dataran rendah mudah di manfaatkan oleh penduduk
untuk berbagai macam kegiatan ekonomi.
2.
Dataran
Tinggi
Dataran
Tinggi merupakan bagian permukaan bumi dengan ketinggian antara 500 – 1.500
meter diatas permukaan laut yang mempunyai relif relatif dasar. Suhu udara di
daerah dataran tinggi 100C – 200C. Oleh karena itu,
didaerah dataran tinggi cocok untuk daerah perkebunan dan tanaman sayuran.
Dataran tinggi yang terdapat di Indonesia antara lain Dataran Tinggi Dieng di
Jawa Tengah dan Dataran Tinggi Gayo di Aceh.
3.
Bukit
Bukit
merupakan bagian permukaan bumi berbentuk seperti kubah dengan ketinggian
antara 200 – 300 meter dari daerah sekitarnya.
4.
Lembah
Lembah
adalah bagian permukaan bumi berbentuk seperti cekungan yang pada umumnya
terletak diantara dua pegunungan atau gunung. Contohnya adalah lembah Beliem di
Papua.
5.
Gunung
Gunung
merupakan bagian permukaan bumi yang berbentuk kerucut atau kubah terdiri atas
satu puncak dengan ketinggian lebih dari 600 meter dari permukaan laut. Di
Indonesia banyak terdapat gunung, baik yang masih aktif maupun yang sudah mati.
Gunung-gunung di Indonesia antara lain Gunung Merapi, Gunung Bromo, Gunung
Krakatau, dan Gunung Semeru.
6.
Pegunungan
Pegunungan
adalah rangkaian gunung yang bersambung, pegunungan yang terdapat di Indonesia
antara lain Pegunungan Barisan di Sumatera dan Pegunungan Sudirman di Papua.
E. DEGRADASI LAHAN DAN DAMPAKNYA
TERHADAP KEHIDUPAN
Saat
ini kerusakan lahan merupakan salah satu permasalahan serius dan telah lama
diketahui, baik oleh masyarakat umum , para pakar , maupun para pengambil
keputusan. Kerusakan lahan disebabkan oleh makin tingginya tekanan penduduk
terhadap penggunaan lahan. Akibatnya makin banyak perambahan lahan pertanian
dan hutan yang beralih untuk lahan industri dan pemukiman.
Kecenderungan
perubahan penggunaan lahan ini semakin besar sehingga penggunaan lahan rentan
terhadap keseimbangan ekologis. Di Indonesia, perubahan penggunaan lahan telah
mencapai 25.000 hektar pertahun. 15.000 hektar diantaranya terjadi di Pulau
Jawa, sedangkan di luar Pulau Jawa telah terjadi pembukaan hutan seluas 900.000
hektar per tahun.
Sebaliknya,
pada saat manusia secara berlebihan menggunakan keseluruhan lingkungan tanpa
kontrol terhadap konservasi lingkungan, pada saat itu pula akan terjadinya
degradasi lahan. Degradasi lahan adalah menurunya kualitas lahan sehingga
berpengaruh terhadap tingkat produktivitas lahan tersebut. Hal itu akan
menyebabkan terbentuknya kualitas lingkungan yang lebih rendah dengan dampak
negatif yang makin meningkat. Kondisi ini tentu akan sangat merugikan kehidupan
saat ini, apalagi untuk generasi mendatang.
Di
Indonesia, Degradasi lahan terjadi di berbagai daerah. Sebagai contoh, sumber
daya hutan di daerah Jawa Barat yang luasnya hektar, 90% wilayah tersebut sudah rusak
karena secara fisik hanya berupa tanah kosong yang tak lagi berfungsi sebagai
hutan. Kondisi ini telah menyebabkan berbagai dampak negatif, seperti menyusutnya
sumber air permukaan dan sumber air tanah, baik dari segi kuantitas maupun
kualitasnya. Selain itu, terjadinya perubahan fungsi lahan dari kawasan resapan
air menjadi kawasan pemukiman makin memperparah kondisi sumber daya air.
Di
Pulau Kalimantan yang luasnya enam kali luas Pulau Jawa, semua provinsi di
pulau tersebut sering terendam banjir akibat penebangan hutan yang tak
terkendali. Tidak ada lagi pohon yang dapat menahan laju air, baik yang mengalir
di permukaan maupun di dalam tanah. Penggundulan hutan dapat menyebabkan terjadinya
erosi. Erosi makin besar dengan makin curam dan panjangnya lereng serta makin
tingginya intensitas curah hujan.
Erosi
dapat meluas sampai ke hilir. Tanah yang tererosi terbawa oleh air dan air
menjadi berwarna coklat. Lumpur yang terbawa air akan mengendap jika arus air
mulai berkurang kecepatannya. Akibatnya terjadi pendangkalan pada sungai,
waduk, saluran pengairan, dan pelabuhan. Oleh karena itu, kemampuan badan-badan
air tersebut menjadi berkurang sehingga pada musim hujan nanti terjadinya banjir.
Dampak negatif dari terjadinya erosi pada
lahan antara lain sebagai berikut.
1.
Penurunan kesuburan tanah
Erosi menyebabkan hilangnya lapisan tanah atas yang subur dan
menyisakan tanah pada lapisan bawah yang tidak subur.
2.
Menurunnya produktivitas
Hilangnya kesuburan lahan akibat erosi sangat berpengaruh
terhadap produktivitas lahan. Hal ini akan terlihat jelas pada daerah-daerah
yang mengalami erosi berat.
F. TERBENTUKNYA TANAH
Tanah adalah
lapisan kulit bumi yang tipis dan terletak di permukaan bumi paling atas. Tanah
merupakan hasil dari pelapukan dan erosi batuan induk (anorganik)yang bercampur
dengan bahan organik.
Sumber daya
tanah memiliki tiga ukuran yang berpengaruh untuk penggunaannya. Ketiga ukuran
tanah tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Ukuran luas, umumnya dalam m2 dan
ha
2.
Ukuran isi atau berat, umjumnya dalam
ton atau m2
3.
Ukuran tingkat kesuburan
Akan tetapi, di
dalam bagian ini pembaruan tentang tanah lebih di tekankan pada ukuran luas
(sering disebut lahan) dan tingkat kesuburannya.
Tanah
tersusun atas 5 komponen, yaitu sebagai berikut
1.
Partikel mineral berupa bahan anorganik,
yaitu hasil perombakan bahan-bahn batuan dan anorganik lain yang terdapat di
permukaan bumi.
2.
Bahan organik yang berasal dari
sisa-sisa tanaman dan binatang, serta berbagai kotoran binatang.
3.
Air.
4.
Udara.
5.
Jasad renik.
Perbedaan
perbandingan komponen-komponen di atas akan menyebabkan adanya perbedaan tanah
antar tempat, khususnya perbedaan tingkat kesuburan.
Selain karena
perbandingan kelima komponen di atas, perbedaan jenis tanah juga terjadi karena
faktor-faktor jenis batuan, bahan induk, curah hujan, penyinaran matahari,
relief muka bumi, dan tumbuhan penutup lahan. Perbedaan jenis tanah tersebut
berpengaruh pada aktivitas manusia dalam mengolahnya guna kelangsungan hidup.
1.
Bahan
Induk Tanah
Berbagai
batuan penyusun kerak bumi merupakan bahan induk (bahan baku) terbentuknya
tanah. Batuan-batuan mineral yang menjadi bahan induk pembentuk tanah di bagi
menjadi 2 , yaitu batuan mineral baku dan batuan mineral bukan baku. Batuan
mineral bukan baku meliputi granit, basalt, andesit, riolit, dan diorit. Batuan
mineral bukan baku meliputi endapan glasial dan bahan loss.
Sebelum
menjadi tanah batuan tersebut mengalami proses yang disebut fase hancuran iklim
fisik dan fase hancuran iklim kimia.Keduafase tersebut dapat berlangsung secara
bersama,tidak bersama,atau hamper bersama sehingga sulituntuk dibedakan.
a.
Fase hancurkan iklim fisik
Di
dalam fase ini batuan mineral,khususnya mineral baku,menagalami perubahan
fisik.perubahan fisik tersebut adalah penghancuran batuan besar menjadi lebih
kecil,tetapi tidak mengalami perubahan sifat kimia.
Berlangsungnya
fase hancuran fisik ini dipengaruhi antara lain oleh sinar
Matahari,iklim,factor biologis,tekanan air,dan tekanan angin.
b.
Fase hancuran iklim kimiawi
Di
dalam fase ini batuan induk atau batuan yang sudah kecil pun mengalami
penghancuran yang diikuti dengan perubahan susunan kimiawinya.selain terjadi
pelenyapan mineral-mineral tertentu,dalam fase ini juga terjadi penyusunan
kembali hasil-hasil larytan atau hancuran.
2.
Faktor-Faktor
yang Berperan Dalam Pembentukan Tanah
Pembentukan
tanah tidak terlepas dari pengaruh lingkungan yang meliputi Matahari,air dan
udara,bakteri,cendawan,protozoa,serangga tanah,serta cacing tanah.Faktor-faktor
lingkungan tersebut sangat menentukan jenisdan tingkat kesuburaan tanah yang
terbentuk.
a.
Matahari
Matahati merupan sumber energy yang paling
besar,tetapi tidak semua energinya ditujukan ke bumi.Sinar Matahari yang sampai
ke permukaan bumi tersebut dapat ulkan adanya sirkulasi air ke angkasa dan
kemudian diturunkan lagi ke bumi.
Matahari,baik penyinaran ataupun peredarannya,dapat
mengakibatkan keretakan bahkan hancurnya batuan sebagai bvahan induk tanah.
b.
Air dan udara
Air menjadi factor yang melunakanbutiran-butiran
batuan yang telah hancur oleh panas Matahari sehingga lebih mudah remuk dan
menjadi butira yang lebih halus.Air hujan yang turun selanjutnya mengangkut dan
mengendapkan butiran-butiran batuan hingga terbentuk lapisan-lapisan yang halus
sebagai susunan tubuh tanah.
Unsure udara selain berperan memindahkan debu-debu
yangtelah terbentuk,juga berperan dalam menggerakkan udara air di angkasa.Oleh
karena itu,sirkulasi air berlangsung secara teratur.
c.
Bakteri
Bahan-bahan yang telah mengalami penghancuran akan
bercampur (bersatu) membentuk lapisan bakal tanah.Lapisan bakal tanah itu selanjutnya
merupakan substrat bagi pertumbuhan jasad renik yang berbentuk bakteri dan
ganggang.
1). Bakteri
heterotrof
Bakteri
heterotrof bersifat saprofitis.Bakteri heterotrof menghancurkan
bahan-bahan-bahan yang telah lapuk dan menjadikan makanan bahan-bahan yang
telah halus,sedangkan bahan yang sulit dihancurkan dijadikan humus.Bakteri
heterotrof merupakan penghuni tanah yang paling banyak dan sangat membantu
tanah pertanian.
2). Bakteri autotorof
Termasuk
bakteri autotrof antara lain ganggang biru,ganggang kersik,dan ganggang
hijau.masing-masing ganggang tersebut memiliki peran yang berbeda dalam
pembentukan tanah.ganggang biru berperan pelapukan batuan yang
kering.contohnya,batuan yang ditumbuhi ganggang biru dapat lebih mudah
dihancurkan oleh sinar matahari atau hujan.Ganggang kersik berperan sebagai
pembentuk fosil dalam tanah.Ganggang hijau berperan melapukan batang-batang
kayu yang keras atau tembok yang menjadi tempat tumbuhnya.Ganggang hijau umumnya
tumbuh di atas tanah basah atau tanah lembab.
d.
Cendawan
Cendawan memiliki daya lapuk yang kuat terhadap
sisa-sisa tanaman yang mengandung bahan karbohidrat dan sulit dihancurkan oleh
bakteri.Oleh karena itu,cendawan berperan penting dalam proses pelapukan bahan
induk tanah.
e.
Protozoa
Peran protozoa dalam pembentukan tanah adalah
menambah kesuburan tanah melalui sisa-sisa tubuh yang ditinggalkannya.
f.
Serangga tanah
Peran serangga tanah dalam pembentukan tanah antara
lain melapukan bahan-bahan organis,mengemburkan tanah,dan memperkaya kandungan
bahan organis.Oleh karena itu,umumnya serangga tanah berada di dalam tanah yang
banyak terdapat sisa bahan organis.
g.
Cacing Tanah
Peran cacing tanah dalam pembentukan tanah adalah
melapukan dan menghancurkan bahan-bahan organis dalam tanah,serta menyuburan
tanah.Cacing memakan atau menghisap setiap apa saja yang ada di depan
mulutnya.Tanah,sisa tanaman atau binatang yang sudah lapuk,bakteri,dan cendawan
yang dierna selanjutya dikeluarkan sebagai kotoran.Kotoran-kotoran itulah yang
membantu menyuburkan lapisan tanah.
3.
Profil
Tanah
Profil
tanah adalah susunan tanah berdasarkan lapisan-lapisan tertentu yang menunjukan
tingkat kepadatan,ketebalan,warna dan tekstur yang berbeda-beda.Lapisan-lapisan
tanah tersebut dinamakan horizon.Sebuah
horizon tanah merupakan penampang melintang dari permukaan tanah hingga ke
bahan induk tanah.
1.
Horizon O : merupakan lapisan
permukaan,terdapat banyak akar tanaman dan jasad renik tanah.lapisan ini
berwarna gelap dan kaya akan humus.
2.
Horizon A : merupakan zona eluviasi yang
masih mempunyai banyak humus.lapisan ini warnanya keabu-abuan dan lebih
pucat.Warna pucat tersebut akibat banyaknya kandungan mineral yang hanyut
bersama air hujan.
3.
Horizon B : Merupakan zona akumulasi
yang sedikit lapisan humusnya.Disebut zona akumulasi karena lapissan ini
merupakan tempat diendapkannya sebagian mineral yang hanyut dari horizon
A.Apabila lapisan ini tidak basah,berbagai besi yang tertinggal akan
teroksidasi sehingga berwarna cokelat kuning atau cokelat kemerahan.
4.
Horizon C : merupakan zona terjadinya
pelapukan bahan induk tanah.
5.
Horizon R : merupakan zona bahan induk
tanah (padas asli).
G. TANAH DI INDONESIA
1. Pembentukan tanah di
Indonesia
Proses pembentukan tanah seperti dijelaskan di atas juga
berlaku pada pembenukan tanah di wilayah Indonesia.Akan tetapi,berdasarkan
sejarah geologi,pembentukan tanah di Indonesia diawali pada masa tergenangnya
daratan.
Tergenanya daratan-daratan antara Malaya dan Aceh serta
Kalimantan da Sulawesi pada sekitar 50 juta tahun yang lalu membawa
endapan-endapan lumpur.Endapan-endapan lumpur
tersebut kemudian menjadi batuan sedimen sebagai induk tanah di
Indonesia.Karena adanya proses pengangkatan dan pengerjaan dari tenaga endogen dan
eksogen yang berbeda-beda,jenis tanah di Indonesia menjadi berbeda pula.
2. Jenis-jenis Tanah di
Indonesia
Perbedaan jenis tanah di wilayah Indonesia tentu
berpengaruh terhadap pengelolaan dan pemanfaatannya.Sebagai contoh,tanah-tanah
di Pulau Jawa berbeda pengelolahannya dengan tanah-tanah di pulau Kalimantan.
Tanah-tanah yang ada di Indonesia banyak jenisnya,antara
lain dapat disimak dalam table berikut.
No.
|
Jenis Tanah
|
Bahan Induk
|
Persebaran
|
Peruntukan
|
Keterangan
|
1.
|
Histosol
(Gambut)
|
Sisa tanaman dan binatang
yang bercampur dengan mineral dan diendapkan.
|
Sumatra
Kalimantan
Papua
|
Perkebunan kelapa sawit.
Pertanian dan pemukiman.
-
|
Sebagian masih alam.
Masih Alami.i
|
2.
|
Alfisol
(Mediteran)
|
Batuan beku berkapur
bersifat basa.
|
Tersebar di seluruh
wilayah Indonesia.
|
-
|
Dipulau Jawa,Sulawesi,dan
Nusa Tenggara dimanfaatkan untuk tanaman padi sawah.
|
3.
|
Inceptisol
(Tanah muda)
|
Batuabn Beku sedimen,atau
metamorf masam atau basa.
|
Tersebar di seluruh
wilayah Indonesia.
|
Pertaian padi sawah.
|
Merupakan tanah yang
paling luas terdapat di Indonesia.
|
4.
|
Andosol
(Vulkanis)
|
Abu vulkan dan tufa.
|
Sumatra dan jawa terutama
di lereng vulkan.
|
Tanaman sayuran dan
perkebunan the.
|
-
|
5.
|
Antisol
(Aluvial)
|
Segala jenis bahan induk.
|
Tersebar di seluruh
wilayah Indonesia.
|
Padang rumput rawa pasang
surut,dan tambak.
|
Alluvial dangkal terdapat
di daerah pegunungan atau perbukitan,sedangkan alluvial basah terdapat di
daerah pantai.
|
H. KERUSAKAN TANAH
Tanah merupakan
salah satu sumber daya alam utama selain air yang dapat di perbaharui. Akan
tetapi ,tanah sangat semudah mengalami kerusakan atau degradasi.
Sifattanah yang
dinamis selalu mengalami perubbahan-perubahan, baik segi fisik, kimia, maupun
biologinya. Perubahan-perubbahan tersebut terjadi terutama karena pengaruh
berbagai unsure iklim. Nammun ,ada pula perubahan tanahh terjadi karena
tindakan manusia.
Kerusakan tubuh tanah akibat berlangsungnya
perubahan-perubahan yang berlebihann hingga melenyapkann lapisan tertentu
dikenal denggan istilah erosi.
Selain
erosi, kerusaka tanah antara lain
meliputi berikut ini.
1.
Hilangnya unsur hara
dan bahan organuk di daerah perakaran.
2.
Terkumpulnya garam
di daerah perakaran (salinasi).
3.
Terkumpulnya atau
terubgkapnya unsure atau senyawa yang menjadi racun bagi tanaman.
4.
Penjenuhann tanah olehh
air (water llogging).
Hilangnya satu
atau beberapa unsure hara di daerah perakaran
secara berlebih menyebabkan menurunnya tingkat kesubuuran tanah . Tanah
tidak mampu lagi menyediakan unsure hara yang cukup dan seimbang mendukung
pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu, produksifitas tanah menjadi rendah.
Kerusakan taah
seperti terseut terjadi karena adanya perombakan bahan organic ,pelapukan
mineral ,dan pencucian unsure hara yang berlangsung sangat cepat .Hilanngnya
unsure antara lank arena terangkut ke luar pada saat panen tanpa ada saat panen
tanpa ada usaha untuk mengendalikannya.
1.
Erosi tanah
Erosi tanah
adalah proses pengikisan lapisan tannahh oleh tenaga air. Erosi dapat terjadi
di mana saja,terutama di daerah yang tidak memiliki vegetasi sebbagai penutup
lahan. Terjadinya erosi mengakibatkan
hilangnya lapisan tana paling atas yang banyak mengandung unsure hara organic
dan mineral, tetapi sangat tipis. Terjadinya erosi diawalli dengan pemecahan
bongkah-bongkah batuan menjadi butiran-butiran yang lebih lebih kecil oleh
tenaga pengangkut, kemudian pemindahan butir-butir batuan ke tempat-tempat yang
lebi rendah .erosi tanah oleh tenaga air terdiri atas empat jenis, yaitu erosi
pendek, erosi lambar, erosi laur, dan erosi parit.
A.
Erosi Percik (splash
erosion)
Erosi percik adalah proses pengikisan tanah yang
terjadi akibat adanya percikan air hujan. Pengikisan tersebut menyebabkan
pertikel-partikel tanah menjadi hancur da kemudian di endapkan di tempat lain.
B.
Erosi Lembar (sheet
erosion)
Erosi lembar adalah proses pengikisan lapisan tanah
paling atas dan tipis sehingga ketebalan tanahnya berkurang. Ciri erosi lembar:
-
Air yang mengalir di
permukaan tanah menjadi keruh ( kuning kecokletan ) karna banyak mengandung
partikel tanah.
-
Warna tanah di sekitar
wilayah itu menjadi pucat ( terang )
-
Terdapat bercak bercak
di permukaan tanah
-
Kesuburan tanah
berkurang karna banyak zat hara yang hilang.
C.
Erosi Alur (rill
erosion)
Jika proses erosi lembar terus berlangsung
pengikisan tanah pada saat air mengalir mengakibatkan terjadinya alur-alur yang
searah dengan kemiringan lereng daerah tersebut. Ciri-ciri terjadinya erosi
alur antara lain pengikisan berupa alur-alur yang amat jelas dengan bentuk yang
relatif lurus di daerah lereng yang berkelok-kelok.
D.
Erosi Parit (gully erosion)
Proses erosi parit sama dengan erosi alur, namun
saluran-saluran yang terbentuk pada erosi parit lebih dalam. Erosi parit
umumnya terjadi di daerah berlereng terjal. Ciri-ciri erosi parit antara lain
lereng lereng yang tererosi membentuk parit parit yang berpenampang huruf V
atau U.
Salah satu fungsi utama hutan adalah merangsang
jatuhnya titik-titik air yang dikandung oleh awan dengan udara dingin yang
dimilikiya. Hujan yang turun tersebut ditahan oleh lepisan tajuk, kemudian air
diserap oleh pohon, serta aliran permukaan dihambat oleh serasah dan akar
pohon. Tetapi apabila hujan jatuh di daerah yang tidak memiliki vegetasi
penutup lahan, hanya sedikit air yang dapat diserap tanah. Selebihnya air akan
mengangkat segala materi di atas tanah sehingga terjadi erosi berat.
Materi-materi yangterbawa air akhirnya mencapai
sungai dan membentuk lumpur. Oleh karna itu terjadi sedimentasi, permukaan air
naik dan mengakibatkan air naik di bagian hilir.
Erosi tanah tidak hanya disebabkan oleh tanah yang
tidak memiliki vegetasi penutup lahan, tetapi dapat juga di sebabkan oleh
pengelolaan lahan yang tidak bijaksana. Contohnya adalah lahan di daerah-daerah
pertambangan dan penggarapoan lahan miring (lereng).
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi erosi
adalah iklim, tanah, topografi, vegetasi, dan campur tangan manusia.
-
Iklim
Faktor iklim yang besar pengaruhnya terhadap erosi
tanah adalah hujan. Tenaga yang di miliki oleh uleh butian air hujan mengikis
permukaan tanah, kemudian dihanyutkan melalui aliran permukaan. Tingkat erosi
tanah yang dihasilkan bergantung pada jumlah dan intensitas hujan.
-
Tanah
Faktor tanah mempengaruhi erosi adalah:
o Tekstur
tanah, yaitu perbandingan antara jenis liat, lempung, dan pasir.
o Struktur
tanah, yaitu susunan butiran tanah yang
terdiri dari liat, lempung dan pasir.
o Infiltrasi,
yaitu peroses masuknya atau meresapnya air kedalam tanah melalui permukaan
tanah secara vertikal.
o Kandungan
bahan organik, yaitu banyaknya kandungan bahan rganik sehingga menentukan
struktur tanah dan daya tahan air tanah.
-
Topografi
Topografi adalah bentuk kemiringan dan panjang
lereng yang dapat menentukan laju aliran air di permukaan. Pada lahan datar
percikan air melemparkan partikel tanah banyak yang terlempar ke arah bawah
sesuai dengan kemiringan lereng.
-
Vegetasi
Vegetasi penutup lahan berfungsi menahan jatuhnya
air hujan langssung ke tanah dan menahan aliran permukaan.
-
Campur tangan manusia
Kegiatan manusia yang kurang bijaksana dalam
mengelolah lahan dan mengolah lahan berpengaruh terhadap kerusakan lingkungan,
terutama terjadinya erosi. Penebangan hutan secara liar merpakan xontoh yang
sangat umum hingga saat ini.
2. Pengaruh
erosi terhadap kesuburan tanah
Erosi
tanah dapat mengakibatkan menurunnya tingkat kesuburan tanah. Ciri-iri
penurunan tingkat kesuburan tanah antara lain terjadinya penghanyutan pertikel
tanah , perubahan struktur tanah, penurunan inflasi tanah , lenyapnya unsur
hara.
A.
Penghanyutan partikel
tanah
Partikel-partikel tanah dapat hanyut pada tanah yang
miring. Partikel yang hanyut tersebut di endapkan di lereng bagian dalam dan
erpisah menurut ukurannya, yaitu debu, liat dan pasir. Ketiga partikel tersebut
di endapkan jauh dari tempatnya terlepas, sedangkan partikel yang ukurannya
besar mengendap tidak jau dari tempatnya terlepas.
B.
Perubahan struktur
tanah
Terjadinya erosi tidak hanya menyebabkan hanyutnya
partikel tanah, tetapi juga menjadikan bahan organik dan koloid tanah. Bahan
organik meningkatkan kegiatan biota tanah sehingga terbentuk struktur remah,
sedangkan koloid tanah sangat penting sebagai perekat partikel-partikel tanah
sehingga memperkokoh stabilitas struktur tanah.
C.
Penurunan kapasitas
infiltrasi
Erosi dapat mengakibatkan rusaknya pori-pori tanah
sehingga juga berpengaruh terhadap laju infiitrasi. Laju infilrasi yang menurun
mengakibatkan laju aliran permukaan menjadi lancar.
D.
Perubahan profil tanah
Erosi yang terjadi pada tanah berlereng banyak
menghanyutkan partikel partikel tanah dari lereng bagian atas. Partikel
partikel yang hanyut tersebut kemudian mengendap di kaki lereng dan secara
terus menerus akan tertimbun oleh partikel partikel lain.
E.
Lenyapnya unsur hara
Erosi tanah dapat menghanyutkan sejumlah unsur hara,
baik terbawa dalam aliran permukaan aliran maupun hanyut bersamaan dengan masa
tanah yang tererosi.
3.
Mengurangi dan Mencegah
Kerusakan Tanah
Kerusakan
tanah dapat di cegah dan dikurangi melalui upaya yang disebut konservasi tanah.
Konservasi tanah adalah pemeliharaan dan perlindungan terhadap tanah secara
teratur guna mengurangi dan mencegah kerusakan tanah dengan cara pelestarian.
Di
dalam konservasi tanah yang dilakukan adalah menggunakan tanah berdasarkan
kemampuannya dan diperlakukannya sesuai dengan syarat yang di perlukan. Hal itu
dilakukan untuk menjaga agar tanah tidak rusak dan tetap produktif. Oleh
karna itu, strategi dalam konversi tanah
harus mengarah pada ketentuan sebagai berikut.
A.
Melindungi tanah dari
hamtaman air hujan dengan penutup permukaan tanah.
B.
Mengurangi aliran
permukaan dengan meningkatkan kapasitas infiltrasi.
C.
Meningkatkan stabilitas
agregat tanah.
D.
Mengurangi kecepatan
aliran permukaan dengan meningkatkan kekasaran permukaan lahan.
Metode
konservasi tanah dilakukan dengan 3 cara, yaitu konservasi secara agronomis,
mekanis, dan kimiawi.
A.
Konservasi secara
agronomis adalah konservasi dengan memanfaatkan vegetasi (tanaman) dan sisa
tanaman untuk mengurangi laju perusakan lapisan tanah paling atas.
B.
Konservasi secara
mekanis adalah konservasi tanah yang prinsipnya berupaya mengurangi banyaknya
tanah yang hilang akibat erosi. Contohnya adalah pembuatan gundulan dan
terasering.
C.
Konservasi secara
kimiawi adalah konservasi tanah dengan memanfaatkan bahan-bahan kimia.
Koonservasi kimiawi bertujuan untuk memperbaiki kemantapan struktur tanah.